Selasa 15 Dec 2015 19:10 WIB

KA Semarang Tambah Gerbong untuk Natal dan Tahun Baru

Red: Nur Aini
Penumpang kereta api Menoreh dari Semarang tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/7).   (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Penumpang kereta api Menoreh dari Semarang tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/7). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang menyiapkan gerbong tambahan untuk melayani penumpang menghadapi perayaan Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

"Untuk angkutan Natal dan Tahun Baru memang diprediksi ada peningkatan jumlah penumpang dibanding hari biasa," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Gatut Sutiyatmoko di Semarang, Selasa (15/12).

Namun, kata dia, peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan layanan transportasi KA pada angkutan Natal dan Tahun Baru tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan angkutan Lebaran.

Meski demikian, ia mengatakan pihaknya tetap melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi membeludaknya penumpang, seperti penambahan gerbong, baik untuk KA komersial maupun KA ekonomi.

"Untuk KA komersial, penambahan jumlah gerbong akan diperhitungkan dengan kemampuan lokomotif penariknya, sementara untuk KA ekonomi akan disesuaikan dengan grafik yang telah ditentukan," katanya.

Ia memprediksi puncak kepadatan penumpang pada angkutan Natal dan Tahun Baru justru terjadi pada H+2 Natal, yakni 27 Desember 2015 dilihat dari pemesanan tiket yang sudah dilakukan.

"Posisi jumlah penumpang tertinggi mencapai 98 persen pada 27 Desember 2015 atau H+2 Natal. Tujuan-tujuan penumpang paling banyak Jakarta, disusul Surabaya, dan Bandung," katanya.

Gatut menilai kepadatan penumpang itu karena momentum Natal dan Tahun Baru bersamaan dengan libur sekolah sehingga banyak masyarakat yang ingin berlibur ke sejumlah kota tujuan wisata. Selain penambahan gerbong, kata dia, upaya lain untuk mengantisipasi penumpang membeludak dilakukan dengan penambahan rangkaian, seperti KA Kerta Jaya dengan rangkaian panjang dan KA Argo Muria. "Kalau untuk ketersediaan tiket, sampai sekarang masih sekitar 30-50 persen, kecuali tanggal 27 Desember 2015," katanya.

Dia menambahkan ada kebijakan baru yang diterapkan, yakni pembatasan berat barang yang bisa dibawa penumpang di dalam KA, yakni maksimal 20 kilogram tidak dikenakan biaya alias gratis.

"Barang dengan berat antara 20-40 kg dikenakan biaya Rp 2.000 per kg untuk ekonomi, Rp 6.000 per kg untuk kelas bisnis, dan Rp 10 ribu per kg untuk eksekutif. Barang di atas 40 kg dikenakan satu tiket," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement