Senin 14 Dec 2015 16:09 WIB

IPB Berlakukan Pengawasan Berkala Cegah Hepatitis A

Rep: c34/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan tulisan saat menggelar aksi memperingati Hari Hepatitis se-dunia di Denpasar, Selasa (28/7).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan tulisan saat menggelar aksi memperingati Hari Hepatitis se-dunia di Denpasar, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) memberlakukan pola pengawasan berkala kebersihan di dalam dan luar kampus untuk mencegah berulangnya kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A. Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Yonny Koesmaryono.

"Pola pengawasan berkala selalu kami lakukan baik di kantin, asrama, dan lingkungan dalam kampus karena IPB memiliki program KS-Beriman yaitu Kampus Sehat, Bersih, Indah, dan Nyaman," ungkap Yonny.

Kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A yang melanda IPB selama pekan terakhir, kata Yonny, membuat IPB lebih awas. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, tim Pokja IPB melakukan respon cepat terkait aksi preventif dan kuratif hepatitis A.

Penyuluhan kesehatan, kata dia, telah dan akan terus dilakukan kepada mahasiswa secara bertahap. Begitu pula pemeriksaan kesehatan massal untuk mendata dan menyembuhkan mahasiswa dan civitas pengidap hepatitis.

Dalam waktu dekat, Bidang Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Bogor juga akan melakukan kaporisasi di sumur-sumur air dalam lingkungan kampus IPB. Dinkes juga melakukan disinfektan asrama, penyelidikan epidemiologis, dan penyuluhan kebersihan makanan dan sanitasi kepada pemilik kantin sekitar kampus IPB.

April 2015 lalu, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) IPB telah melangsungkan Sosialisasi Paguyuban Pemilik Kos/Kontrakan Mahasiswa IPB (PPKKM IPB). Kegiatan tersebut melibatkan para pemilik/pengelola kos/kontrakan di sekitar kampus.

Dalam kesempatan itu, disampaikan maklumat kos/kontrakan yang antara lain berisi aturan-aturan ketat. Antara lain, tidak mencampurkan mahasiswa putra dan mahasiswa putri dalam satu bangunan, menyeragamkan periode kos/kontrak, menyediakan fasilitas yang menunjang keamanan dan kenyamanan, mengimbau pemilik kost memonitor penghuninya secara berkala, hingga aturan yang mewajibkan kerja bakti di lingkungan kos/kontrakan minimal satu kali per bulan.

"Kami juga intens mengundang Kades setempat untuk memonitor kondisi lingkungan sekitar kampus," ujar Yonny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement