Senin 14 Dec 2015 11:59 WIB

Riza Chalid Mangkir di Sidang MKD

Rep: c14/ Red: Andi Nur Aminah
Pengamanan Dalam (pamdal) DPR membuat barikade pengamanan saat berlangsungnya sidang perkara dugaan pelanggaran kode etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) secara tertutup di Kompleks Parlemen, Senanyan, Jakarta, Senin (7/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengamanan Dalam (pamdal) DPR membuat barikade pengamanan saat berlangsungnya sidang perkara dugaan pelanggaran kode etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) secara tertutup di Kompleks Parlemen, Senanyan, Jakarta, Senin (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid mangkir dalam persidangan Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, pagi hari ini, Senin (14/12). Sedianya, pemeriksaan terhadap Riza dilakukan mulai pukul 10.00 WIB di ruang sidang MKD. 

Pimpinan MKD pun sudah memutuskan menunda untuk batas waktu yang belum ditentukan pemeriksaan atas pengusaha tersebut. Menurut Wakil Ketua MKD asal Fraksi PDIP Junimart Girsang, majelis akan mengadakan rapat internal seusai pemeriksaan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang juga dijadwalkan berlangsung hari ini (14/12). 

"Sudah kita tutup sidangnya, beliau (Riza Chalid, Red) tidak datang," kata Junimart Girsang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/12). 

(Baca Juga: MKD Butuh Kesaksian Riza Chalid).

Riza Chalid, disebut bersama-sama dengan Ketua DPR RI Setya Novanto bertemu dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Dalam pertemuan tersebut, ada upaya untuk meminta 20 persen saham PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Jokowi-JK. 

Menteri ESDM Sudirman Said sebagai pengadu dalam skandal ini sempat menyebutkan, Riza Chalid sebagai figur kontroversial dalam dunia bisnis. 

MKD sudah memanggil Riza sebanyak dua kali. Adapun pemanggilan ketiga belum diputuskan. Junimart juga mengatakan, rapat internal nanti akan memutuskan apakah MKD meminta bantuan kepolisian untuk menjemput paksa Riza Chalid agar hadir dalam persidangan selanjutnya.  "Nanti kita rapat internal dulu," ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement