Senin 14 Dec 2015 05:19 WIB

Wapres JK Perintahkan Percepatan KEK Mandalika

Salah satu pantai yang masuk kawasan ekonomi khusus Mandalika, Lombok Tengah.
Foto: Antara
Salah satu pantai yang masuk kawasan ekonomi khusus Mandalika, Lombok Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk pariwisata di Mandalika, Lombok, NTB mulai bergerak cepat. Tiga grup hotel internasional pada Sabtu (12/12), melakukan ground breaking di kawasan Kuta, Lombok, seluas 1.175 hektara di bawah manajemen Indonesia Tourism Development Corporation. Ketiganya adalah Pullman Mandalika Eco Resort, Club Med, dan Lee's Mandalika Beach Hotel.

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menpar Arief Yahya, Men PAN-RB Yuddy Chrisnandi, Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, meninjau rencana tahap I, pembangunan infrastruktur dan fasilitas di kawasan itu. "Kami lakukan percepatan agar KEK Mandalika ini segera menjadi simpul ekonomi berbasis pariwisata," kata JK.

Dia menegaskan, Bandara Lombok Praya juga akan diperpanjang landasannya hingga pesawat berbadan lebar, seperti Boeng 777 bisa mendarat dengan aman. Sehingga maskapai, seperti Emirates, Qatar Airline, dan dari Timur Tengah bisa melakukan penerbangan langsung dari luar negeri ke Lombok. "Saat ini panjang landasan sudah 2.700 meter, kami akan perpanjang 500 meter lagi," ujar JK.

Kalau hal itu terwujud, maka semakin mendukung pariwisata Lombok yang baru saja memenangi The World Best Halal Destination 2015, dan The World Best Honeymoon 2015, yang sebelumnya direbut Malaysia. Tahun 2015, Malaysia nihil prestasi, sehingga kesempatan Wonderful Indonesia untuk tampil mengambil peluang.

Dirut ITDC Abdoelbar Mansoer menjelaskan dua hotel itu akan segera membangun fisik, dan dimulai 2016 ini. Secara simultan akan dibangun  marina, pangkalan yacht (perahu pesiar), hotel, Politeknik Negeri Pariwisata, instalasi pengolahan air bersih dengan teknologi seawater osmosis, kantor administrasi KEK, pembangkit listrik tenaga surya, pelebaran dan pengerasan jalan.

Menpar Arief Yahya juga berharap, percepatan KEK Pariwisata itu segera dilakukan, untuk membangun atraksi, akses dan amenitas. "Sehebat apapun objek itu, tanpa dukungan 3A itu, tidak akan nendang. Atraksi, Kuta Lombok sudah cukup oke, bagus, pasir dan lautnya jernih. Tinggal ditingkatkan kualitasnya dulu," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement