Ahad 13 Dec 2015 18:27 WIB

Pembangunan Pariwisata Mandalika Butuh Dana Rp 37 Triliun

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hazliansyah
Salah satu pantai yang masuk kawasan ekonomi khusus Mandalika, Lombok Tengah.
Foto: Antara
Salah satu pantai yang masuk kawasan ekonomi khusus Mandalika, Lombok Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat membutuhkan dana hingga Rp 37 triliun. Menurut dia, dengan pengembangan pariwisata tersebut dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara hingga satu juta tiap tahunnya.

"Total pernah kita hitung sekitar 37 triliun rupiah," kata Arief.

Ia melanjutkan, pembangunan kawasan wisata Mandalika juga dapat memberikan keuntungan hingga Rp 14 triliun per tahunnya. Ia juga mengatakan sejumlah pengelola hotel telah siap untuk mendukung kawasan pariwisata dengan membangun hotel di Mandalika.

Untuk menyiapkan pariwisata di Mandalika ini, pemerintah juga akan mendirikan sekolah tinggi pariwisata serta politeknik pariwisata negeri di Lombok.

"Tahun depan sudah menerima mahasiswa, start-nya dengan 250, bangunan akan kita bangun dua sampai tiga tahun," jelas Arief.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya juga menyampaikan, agar masyarakat merasakan dampak dari pengembangan kawasan pariwisata ini, maka masyarakat setempat perlu mendapatkan pendidikan pariwisata.

"Dari sekarang mesti dididik hospitality, belajar melayani tersenyum, hormat, terampil, kemudian kebersihan juga yang pokok. Jadi harus masyarakat dididik dari awal," kata JK saat melakukan tinjauan di Pantai Kuta Lombok, Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/12).

Lebih lanjut ia mengatakan, perlu peran masyarakat dalam pengembangan kawasan pariwisata di Mandalika. Yakni meningkatkan potensi pariwisata daerah setempat dengan memberikan berbagai layanan jasa dan kerajinan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement