REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Beberapa warga yang tinggal di Kampung Cieunteung, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, sudah mulai mengungsi sejak lima hari yang lalu. Hal ini menyusul semakin tingginya air di daerah tempat mereka tinggal, yaitu hingga 80 cm.
Salah seorang warga Cieunteung Jaja menuturkan, ketinggian banjir di Cieunteung mulai meninggi sejak tiga hari yang lalu. Sebagian warga masih ada yang menetap di rumahnya, sebagian lagi mengungsi ke masjid terdekat. “Sudah kondisi begini, warga pakai perahu kalau mau ke luar rumah,” kata dia, Ahad (13/12).
Warga yang masih menetap di rumahnya adalah yang rumahnya memiliki dua lantai. Sedangkan, warga yang rumahnya hanya satu lantai dan tidak punya loteng, mengungsi ke masjid di kampung tersebut. Masjid ini berlantai dua, sehingga lantai keduanya dijadikan tempat menginap warga.
Ada sekitar enam keluarga yang mengungsi di masjid. “Semuanya anggota keluarga berjumlah sekitar 20 orang,” ujar ketua RW 20 di Kampung Cieunteung ini.
Mereka yang memilih menetap di rumahnya terpaksa memarkirkan kendaraan di luar rumah. Sebuah tanah lapang yang beratap pun sudah biasa menjadi tempat parkir kendaraan warga setempat.
Kapolsek Baleendah Kompol Suhari menuturkan, beberapa petugas dari Polres Bandung dan Polda Jabar telah disiagakan untuk mengevakuasi warga dan barang-barang berharganya. Rakit dan kendaraan juga telah disiapkan untuk proses evakuasi.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan lurah Baleendah untuk proses evakuasi ini. Kata dia, ada tujuh tempat pengungsian yang disiapkan untuk warga yang terkena bencana banjir. Dua di antaranya, yakni Gedung Olah Raga (GOR) Inkanas dan GOR Baleendah.