REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor Nurhayanti telah menginstruksikan dinas terkait guna menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, ungkapnya, telah berkoordinasi dengan pihak kampus dan melakukan investigasi kasus tersebut.
"Koordinasi akan dilakukan dengan pihak kecamatan, kelurahan, RT/RW, dan desa-desa di sekitar kampus serta pihak lain yang terkait untuk pencegahan ke depan," ujar Nurhayanti, Sabtu (12/12).
Ia menyampaikan, tim Dinkes telah menyasar keberadaan mahasiswa yang sakit di seluruh asrama IPB Darmaga melalui survey dan pemeriksaan kesehatan massal.
Sosialisasi kepada mahasiswa tentang gizi seimbang, keamanan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan hepatitis juga telah dilakukan.
Aksi bersih di daerah Babakan Raya sekitar Kampus IPB Dramaga akan dilakukan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan.
Selain itu, Dinkes juga akan memberikan sosialisasi bagi pengelola kantin di dalam dan luar kampus tentang sanitasi lingkungan dan penyediaan pangan higienis.
"Semua pihak diharapkan bisa meningkatkan kesadaran kesehatan lingkungan, para mahasiswa juga agar segera melaporkan apabila diri atau rekannya mengalami gejala hepatitis A," katanya.
Dokter Dinkes Yessi Desputri mengatakan, gejala hepatitis A antara lain demam, mual, pusing, dan putih mata berwarna kuning. Sekitar 99% pasien hepatitis A dapat sembuh sempurna dengan sendirinya.
"Penanganan awal bisa dengan istirahat yang cukup, minum vitamin untuk meningkatkan ketahanan tubuh, dan menghindari makanan berminyak atau berlemak," jelasnya.
Yessi yang juga menjabat sebagai Kasi Surveilans Epidemiologi Dinkes Kabupaten Bogor itu menyebutkan, Dinkes telah melakukan survey dan penyelidikan epidemiologis di IPB, serta koordinasi dengan masyarakat dan kampus. Program kegiatan terpadu itu merupakan aksi tanggap berdasarkan Permenkes RI Nomor 1501 Tahun 2010.