Sabtu 12 Dec 2015 07:12 WIB

Demi Sekolah, Siswa di Purwakarta Rela Sebrangi Sungai Deras

Rep: c09/ Red: Muhammad Subarkah
  Satpolair Polres Purwakarta menggendong siswa Madrasah Ibtidaiyah untuk menyeberangi Sungai Cilalawi pulang dari sekolah menuju rumahnya di Kabupaten Purwakarta, Jumat (11/12). (Republika/Raisan Al Farisi)
Satpolair Polres Purwakarta menggendong siswa Madrasah Ibtidaiyah untuk menyeberangi Sungai Cilalawi pulang dari sekolah menuju rumahnya di Kabupaten Purwakarta, Jumat (11/12). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA – Puluhan siswa sekolah di Kampung Karang Layung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta harus rela menyeberangi sungai deras demi bisa bersekolah. Mereka menyeberangi sungai Cilalawi menuju Kampung Garunggang tempat sekolah mereka berada.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, saat ini Polres Purwakarta telah melakukan upaya sementara untuk membantu warga dan siswa sekolah menyeberangi sungai dengan tali tambang dan beberapa pelampung. Selain itu, dikerahkan juga beberapa petugas dari Satuan Polisi Air (Satpolair) dari Polres Purwakarta.

“Sejauh ini kami masih menggunakan tali tambang, karena kondisi sungai tidak memungkinkan untuk menggunakan perahu karet,” ujar Trunoyudo, kepada Republika, Jumat (11/12).

Ia menjelaskan, di antara dua kampung tersebut sebenarnya sudah ada akses jalan sehingga warga dan siswa sekolah tidak perlu lagi menyeberangi sungai. Hanya saja, akses jalan yang disediakan cukup jauh dan tidak terawat. Hal itu yang membuat warga lebih memilih menyeberang sungai deras demi menghemat waktu.

“Saat masuk musim hujan, sebenarnya kami telah menghimbau warga agar tidak menyeberangi sungai karena berbahaya. Sementara langkah awal kami mengirim petugas Satpolair ke lokasi,” ungkap dia.

Trunoyudo sendiri akan segera meninjau lokasi bersama perangkat desa setempat. Menurut dia, pembangunan jembatan di sungai Cilalawi telah direncanakan Pemerintah Daerah (Pemda) Purwakarta, namun rencana tersebut membutuhkan waktu realisasi yang cukup lama.

“Bapak bupati sudah pernah meninjau dan sudah ada program membuat jembatan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement