Jumat 11 Dec 2015 20:46 WIB

80 Persen Orang Terlantar di Tangerang Korban Kejahatan

Rep: C36/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Orang terlantar
Foto:

Meski jumlahnya mencapai ratusan orang, pihak Dinsos Kota Tangerang tetap menelusur asal-usul OT. Pasalnya, tak jarang OT hanya ingin mendapatkan bantuan instan dari Dinsos.

"Mereka yang benar-benar terlantar kami beri santunan uang makan Rp 100 ribu dan surat pengantar bebas biaya transportasi. Bagi OT yang meninggal dunia, kami fasilitas proses penguburannya. Tak jarang fasilitas itu dimanfaatkan oleh individu yang bukan benar-benar OT," jelas Nur.

Ditemui terpisah, staf penanganan OT Dinsos Kota Tangerang, Dewi Puspasari, mengatakan sebelum mendapat hak santunan dan surat pengantar, OT terlebih dulu harus mendapat pengantar dari pihak kepolisian setempat.

Pengantar berupa surat dari kepolisian yang menyatakan bahwa individu benar-benar berstatus terlantar dan tidak mampu membiayai diri sendiri. Surat pengantar itu nantinya digunakan sebagai bahan rujukan penanganan OT oleh Dinsos.

Pihaknya pun mengakui adanya individu sama yang kembali datang ke Dinsos dalam jangka waktu singkat. "Beberapa OT datang selang setengah tahun dari saat pertama kali datang. Jika begitu kami pastikan dulu modusnya. Kami akan tolak jika yang bersangkutan hanya sekedar mengambil keuntungan, sebab kami ada rekap data sebelumnya," ujar Dewi.

Pada Jumat sore, Dinsos menangani seorang OT yang beras dari Makassar, Sulawesi Selatan. OT perempuan itu tidak bisa kembali ke tempat asal lantaran menjadi korban kejahatan.

Menurut Dewi, jika masyarakat menemukan OT, sebaiknya langsung dibantu dan dilaporkan ke kepolisian atau petugas sosial setempat. Dari mereka, para OT langsung bisa dirujuk ke pihak Dinsos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement