Jumat 11 Dec 2015 20:46 WIB

80 Persen Orang Terlantar di Tangerang Korban Kejahatan

Rep: C36/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Orang terlantar
Foto: blogspot.com
Orang terlantar

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sekitar 80 persen orang terlantar (OT) di Kota Tangerang merupakan korban kejahatan. Mayoritas OT berasal dari Lampung, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Data yang dihimpun Republika dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, ada 184 OT tertangani sejak Januari - Desember 2015. Menurut Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Nurhidayatullah, jumlah tersebut relarif sama dengan periode sebelumnya.

"Sampai saat ini, 184 OT sudah tertangani. Mereka kami beri surat rekomendasi untuk kembali ke tempat asal dan uang saku," jelas Nur ketika dijumpai Republika di Dinas Sosial Kota Tangerang, Jumat (11/12).

Orang terlantar yang ditangani Dinsos, lanjut dia, adalah individu dari luar Kota Tangerang yang tidak mampu kembali ke tempat asal. Penyebab utamanya karena faktor ekonomi, yakni tidak mampu bertahan hidup di Kota Tangerang dan tidak memiliki ongkos yang cukup untuk kembali ke daerah asal.

Menjadi korban kejahatan seperti penipuan, pencopetan, hipnotis, tersesat atau tak kunjung mendapat pekerjaan sehingga tidak bisa bertahan hidup menjadi penyebab tingginya jumlah OT di Kota Tangerang.

"Sebagian besar OT adalah korban kejahatan, khususnya penipuan kerja atau penipuan secara langsung. Hampir 75 persen OT berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih produktif," papar Nur.

Selain itu, ada pula OT dari kalangan warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak. Wilayah Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi tempat asal OT terbanyak yang ditangani oleh Dinsos Kota Tangerang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement