Jumat 11 Dec 2015 19:01 WIB

Residivis Tikam Mahasiswa Hingga Kritis di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Garis Polisi
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Garis Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seorang residivis menikam seorang mahasiswa yang dirampoknya di Jalan Gajah Mada, Medan, Sumatra Utara, Jumat (12/11). Akibat penikaman itu, korban kini dalam kondisi kritis.  

Pelaku, Armi Ras (35), warga Pasar 2 Sei Wampu, Medan, diketahui sebagai penjahat kambuhan dan pernah dipenjara atas kasus sama. Polisi berhasil menangkapnya tak lama setelah penikaman terjadi.

Korban perampokan dan penikaman sendiri bernama Rivaldo (18). Ia mahasiswa Universitas Darma Agung. Saat ini, Rivaldo masih dirawat di ruang ICU RS Bhayangkara Medan akibat luka tikam enam liang di leher, dada dan perutnya.

Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Adi Putranto mengatakan, Armi diringkus berdasarkan laporan yang pihaknya terima. "Kami langsung bergerak dan mengamankan Armi beserta barang bukti pisau dan telepon selular," kata Adi.

Dari pengakuan Armi, aksinya tersebut dilakukan saat korban Rivaldo berjalan kaki dari tempat kostnya di Jl DI Panjaitan menuju kampusnya.

Di Jalan Gajah Mada, pelaku menghentikan korban dan berpura-pura meminta bantuannya untuk mengangkat beras.

Dengan niat menolong, Rivaldo pun menurut dan mengikuti pelaku. Malangnya, dia justru diancam dengan pisau dan digiring ke rumah kosong. Di sanalah, Armi memaksa Rivaldo menyerahkan uang dan telepon selular miliknya. Meski sudah memberikan apa yang diminta, namun pelaku tetap menikam korban di bagian leher, dada dan perut.

Pelaku pun langsung kabur meninggalkan lokasi dan korban yang bersimbah darah. Korban Rivaldo kemudian ditemukan warga yang melintas dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Kejadian itu juga langsung dilaporkan kepada polisi.

Petugas yang langsung bergerak menangkap Armi di kediamannya bersama barang bukti. Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polsek Medan Baru.

Saat ditanyai, Armi berdalih, perampokan tersebut  ia lakukan karena sedang membutuhkan uang. "Aku butuh uang untuk berobat ibuku yang kena stroke," ujarnya.

Armi diketahui bukan merupakan pemain baru dalam perampokan sadis. Laki-laki berusia 35 tahun ini sudah enam kali melakukan aksi serupa. Dalam satu aksinya, ia tertangkap dan telah menjalani hukuman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement