REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong para insinyur untuk terus berinovasi agar terus membuat kemajuan karena ilmu pengetahuan sangat cepat berkembang.
"Kalau insinyur tidak menemukan inovasi, maka tidak membuat kemajuan karena Inovasilah yang menimbulkan kebangkitan atau penemuan. Maka sebagai insinyur harus berlandaskan pada inovasi," kata Wapres di Jakarta, Jumat (11/12).
Wapres menyampaikan hal tersebut saat membuka Kongres XX Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Wapres Kalla mengatakan, posisi insinyur sangat penting dan memberikan banyak kemajuan. Bahkan tiga dari tujuh presiden Indonesia adalah insinyur yaitu Soekarno, BJ Habibie dan Joko Widodo.
Dia menjelaskan perbedaan antara insinyur dengan ekonom, yaitu ilmu ekonomi selalu berkembang ketika ada krisis. Tapi insinyur setiap inovasi baru selalu mendatangkan kemajuan.
Lebih lanjut dia mengatakan, insinyur harus terus melakukan inovasi karena ilmu pengetahuan sangat cepat berkembang misalnya ilmu Teknologi Informasi (IT) yang berkembang setiap 1,5 tahun.
"Jika tidak diasah, dilatih dan ditingkatkan maka ilmunya akan hilang hanya tinggal ijazahnya saja," katanya.
Menurut Wapres, saat ini Indonesia kekurangan insinyur dengan perbandingan satu insinyur untuk 10.000 orang. Angka itu berbeda jauh dengan Malaysia, yakni satu insinyur untuk 3.000 orang dan Singapura untuk 1.000 orang.
Selain itu, hanya 45 persen insinyur yang bekerja sesuai dengan pendidikannya, selebihnya menganggur. Maka solusinya adalah membuka lapangan kerja dan pengembangan ekonomi.