Jumat 11 Dec 2015 10:35 WIB

Aher: Jabar Genjot Kinerja Pariwisata

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Taufik Rachman
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperlihatkan kemasan produk teh putih dalam acara Gubernur Ngamumule Lembur (GNL) di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (19/11).
Foto: Antara/Budiyanto
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperlihatkan kemasan produk teh putih dalam acara Gubernur Ngamumule Lembur (GNL) di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Pemprov Jabar, akan terus menggenjot kinerja diberbagai bidang. Terutama di bidang pariwisata, sehingga tahun-tahun ke depan bisa memperoleh kategori pemasaran terbaik bidang pariwisata. Saat ini, penghargaan di bidang wisata diperoleh Bali dan Nusa Tenggara Barat.

"Ke depan kita akan mengejarnya karena wisata di Jabar tidak kalah," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Kamis malam (10/12).

Aher mencontohkan, potensi wisata di Jabar yang bisa dikembangkan misalnya Pangandaran, Pelabuhan Ratu dengan Cimaja-nya dan Pamengpeuk dengan pasir putih terpanjangnya di Indonesia. Selain itu,  ada juga Green Canyon."Geopark Ciletuh yang sedang kita kembangkan, dan ratusan destinasi wisata lainnya," katanya.

Jawa Barat, kata dia, juga berencana memasarkan potensi pariwisata berbasis komunitas. Misalnya, bagi penggemar wisata pelancong (travelling), wisata off road, wisata adventure, dan banyak lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Aher sendiri menerima penghargaan prestisius ke-192 dalam periode kepemimpinanya, yakni Regional Marketing Award 2015 dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan firma pemasaran ternama, Markplus.

Penghargaan kategori Gold Champion itu diberikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Aher. Turut menyaksikan Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Walikota Bogor Bima Arya, pakar pemasaran sekaligus pendiri Markplus Hermawan Kartajaya, dan sekitar 5.000 audiens acara akbar pemasaran tahunan bertajuk Wonderful WOW Night tersebut.

Aher mengatakan bersyukur atas pemberian penghargaan karena hal tersebut menunjukkan pengakuan atas potensi Jawa Barat di tanah air khususnya kepada para investor. "Kami berterima kasih atas penghargaan ini, yakni sebuah penelaahan bahwa Jawa Barat mampu dan bagus dalam memasarkan potensinya," katanya.

Jabar, kata dia, bisa memasarkan potensinya kepada investor. Serta, mampu menjaga kondusivitas bidang ekonomi bisnis sehingga menarik bagi investasi.

Hingga saat ini, Jabar tercatat sebagai sentra manufaktur nasional dengan kontribusi hampir 60 persen dari kinerja industri manufaktur tanah air, yang mana sebagian investor di bidang tersebut berasal dari investasi penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Dari sisi kinerja ekonomi bisnis, kata dia, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jawa Barat hingga triwulan III 2015 mencapai 5,1 persen atau lebih baik dari LPE nasional 4,73 persen dengan produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku mencapai Rp392,21 triliun dan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan Rp307,37 triliun.        

DPD RI dan Markplus sendiri sebelumnya menentukan tujuh provinsi sebagai nominator yakni Sumatera Selatan, Jawa Barat, Riau, NTB, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Selain itu, juga 15 kabupaten dan 10 kota masuk sebagai nominator antara lain Kota Bandung, Kabupaten Pasuruan, Banyuwangi, Kota Semarang, dan Kota Tangerang.

Selain dua institusi tadi, penghargaan ini disokong Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Badan Pusat Statistik, dan Indonesia Marketing Association.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement