Kamis 10 Dec 2015 23:51 WIB
Pilkada 2015

PDIP Sayangkan Partisipasi Pilkada Sleman Rendah

Rep: c97/ Red: Ilham
Seorang warga melakukan kampanye partisipasi Pilkada di Jalan Jendral Sudirman, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12).
Foto: Antara/Maulana Surya
Seorang warga melakukan kampanye partisipasi Pilkada di Jalan Jendral Sudirman, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- PDI Perjuangan menyangkan tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada Sleman yang cukup rendah. Ketua DPC PDIP Sleman, Koeswanto mengatakan, tingkat keikutsertaan pemilih dalam Pilkada hanya mencapai 50 persen.

"Banyak wilayah yang partisipasinya rendah. Ini disebabkan oleh sosialisasi yang kurang," katanya pada awak media, Kamis (10/12). Padahal, kata dia, PDIP sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan Pilkada. 

Berdasarkan hasil rekap sementara dari 17 kecamatan se-Kabupaten Sleman, suara terbanyak diperoleh pasangan nomor 2 Sri Purnomo dan Sri Muslimatun sebanyak 250.650. Sementara pasangan nomor 1, Yuni Satia Rahayu dan Danang Wicaksana Sulistya memperoleh suara sebanyak 187.735. Adapun jumlah DPT Sleman mencapai 775.443 pemilih yang tersebar di 1.969 TPS.

Koeswanto menyampaikan, evaluasi dari DPC PDIP Sleman terkait perolehan suara tersebut salah satunya mengenai ketokohan calon. "Harapan untuk ke depannya DPP bisa lebih menerima rekomendasi dari DPC. Terutama mengenai siapa calon yang diajukan oleh DPC," kata pria yang juga merupakan Ketua DPC PDIP Sleman itu. Ia mengakui, saat ini PDIP agak kesulitan mencari tokoh yang kuat untuk diajukan dalam pemilihan kepala daerah. 

Sementara itu, Calon Bupati Nomor 2, Sri Purnomo mengatakan akan tetap menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU. Ia mengaku menerima hasil penghitungan suara sementara apa adanya. "Ya kalau dibandingkan dengan target, hasil ini memang belum mencapai target. Tapi setidaknya kami jadi punya gambaran hasil," kata Sri. 

Sri awalnya menargetkan bisa memenangkan Pilkada dengan raihan suara 75 persen. Menurutnya, jika ada perbedaan hasil rekap sementara dengan milik KPU, selisihnya tidak akan lebih dari satu persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement