REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (wapres JK) menilai banyaknya calon perempuan dalam pilkada yang diklaim menang berdasarkan hitungan cepat merupakan bukti kesetaraan gender di Indonesia.
Ia tak mempersoalkan jika dalam hasil perhitungan resmi pilkada 2015 nantinya banyak calon perempuan yang dinyatakan menang.
"Yang menang besar yang perempuan, yah itu artinya kita Indonesia ini kesetaraan gender. Itu tidak ada masalah lagi," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (10/12).
Selain itu, ia juga menilai kalangan perempuan dapat berhasil dalam memimpin daerah jika bekerja sungguh-sungguh. "Dan perempuan kalau bekerja serius cepat majunya. Tapi yang perempuan kan Surabaya, Tangsel, Kutai. Itu tiga yang menonjol," kata JK.
Seperti diketahui, terdapat 124 perempuan yang menjadi calon dalam pilkada serentak 2015 di 264 daerah yang menggelar pemilihan. Sebanyak 22 di antaranya diklaim menang berdasarkan hitung cepat. (22 Calon Perempuan Menang Versi Hitung Cepat).
Calon wali kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, mengklaim memenangi pilkada dengan perolehan suara hampir 60 persen. Meski begitu, ia mengharap masyarakat tetap tenang menunggu keputusan final dari KPU.
Sedangkan, calon Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga dinyatakan menang versi hitung cepat. Risma memegang hasil hitungan cepat tim independen yang menempatkannya menang atas lawannya.