Rabu 09 Dec 2015 18:51 WIB
Pilkada 2015

Ibas: Menang Jangan Jumawa, Kalah Jangan Mengamuk

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Ketua Komite Pemenangan Pemilu Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) (kiri) bersama Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan (kanan) memberikan keterangan pers terkait pilkada serentak di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (9/12).
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Ketua Komite Pemenangan Pemilu Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) (kiri) bersama Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan (kanan) memberikan keterangan pers terkait pilkada serentak di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat menilai masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pilkada serentak pertama di Indonesia. Namun, untuk keamanan, setidaknya sampai saat ini belum ada laporan kegaduhan akibat gesekan pertarungan perebutan kursi di pilkada.

Komisi Pemenangan Pemilu (KPP) Partai Demokrat, Edhy Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan, partainya menghimbau seluruh kader untuk menjaga ketertiban. Selain itu, Ibas berharap pertarungan di pilkada hari ini tidak membuat adanya gesekan horizontal antar masyarakat sendiri.

Siapapun calon yang ikut bertarung, kata dia, harus menerima apapun hasil dari perhitungan yang dilakukan oleh KPU. “Kalau menang jangan jumawa, yang kalah jangan mengamuk,” kata dia di kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (9/12).

Ibas menambahkan, bagi yang kalah, sebaiknya mengambil langkah untuk mengawal kinerja calon yang menang dan terpilih. Siapapun harus memastikan bahwa apa yang dilakukan kepala daerah terpilih harus sesuai dengan janji-janjinya saat kampanye.

Demokrat sendiri membuat posko untuk terus memantau perkembangan perhitungan hasil pilkada serentak. Hal ini untuk memastikan perhitungan dilakukan sesuai data dan rekapitulasi yang terukur. (Baca: PDIP: Dewanti Menang di Malang).

Kalaupun ada kecurangan yang dialami oleh pihak yang kalah, Demokrat siap menampung aspirasi untuk melakukan gugatan hukum. Namun, sampai saat ini, posko Demokrat belum menerima laporan soal kecurangan dalam penyelenggaraan pilkada. “Pasangan calon yang akan menggugat atau memermasalahkan di pusat, DPP sudah menyiapkan tim advokasi,” kata Ibas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement