REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Husni Kamil Manik mengungkapkan, pendistribusian logistik Pilkada di Kepulauan Riau (Kepri), molor hingga tengah malam.
"Distribusi ada yang di luar prediksi, itu menyebabkan keterlambatan sedikit sampai tengah malam, ada di Kepulauan Riau," kata dia saat berada di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (9/12).
Keterlambatan tersebut, ia menuturkan, disebabkan ombak yang besar di Kabupaten Karimun dan Kabupaten Natuna, Kepulaun Riau. Kemudian, ia melanjutkan, kendala juga dialami dalam pendistribusian logistik di salah satu dari 51 distrik atau kecamatan yang ada di Kabupaten Yahukimo, Papua.
Sebelumnya, ujar Husni, KPU menjadwalkan distribusi logistik Pilkada di lokasi tersebut selesai pada H -2. Namun, logistik Pilkada di satu distrik tersebut, baru sampai semalam.
Ia beralasan, tidak semua Kecamatan di Kabupaten Yahukimo dapat ditempuh dengan pesawat. Distribusi di sebagian kecamatan, harus dilakukan menggunakan tenaga manusia. Kendati demikian, ia mengaku, tidak ada daerah yang menyatakan penundaan pelaksanaan Pilkada karena masalah logistik.
Sebelumnya, pada Selasa (8/12), Ketua KPU Husni Kamil Manik menyampaikan kesiapan penyelenggara pemilu untuk menggelar Pilkada serentak di 9 provinsi, 224 kabupaten dan 36 kota pada Rabu (9/12).
Beberapa indikator yang menjadi tolak ukur kesiapan tersebut antara lain, telah dilakukannya bimbingan teknis kepada penyelenggara sampai kepada tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), surat suara yang 100 persen sudah tercetak, telah selesainya penyediaan alat kelengkapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh daerah dan telah dibagikannya formulir C6 kepada pemilih.
Untuk beberapa daerah, khususnya wilayah yang terpencil dan memiliki geografis yang sulit, kata Husni, sudah terlebih dahulu dilakukan sebelum jadwal distribusi dimulai. Lalu, alat kelengkapan pemungutan suara juga, saat ini sudah berada di lokasi pemunguatan suara.