REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi memberikan hak suaranya dalam Pilkada Serentak 2015.
Menpora menggunakan hak pilihnya di TPS 2 Magersari RT 04 RW 02, Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur.
TPS ini terbilang sangat sederhana, karena bertempat di depan rumah salah satu tokoh warga setempat dengan fasilitas apa adanya. Tidak ada tenda mewah seperti umumnya TPS yang sering digunakan oleh para pejabat.
Tak lupa, Menpora menyerukan para pemuda di seluruh Indonesia yang hari ini daerahnya sedang menyelenggarakan pilkada untuk menggunakan hak politiknya dan tidak menjad golput (golongan putih).
"Jangan golput. Ayo ke TPS. Satu suara kita sangat berarti bagi keberlangsungan demokrasi kita," seru Menpora.
Menurut Menpora, meski pemberian suara adalah hak setiap warga negara, namun sikap Golput tidak memberikan kontribusi apapun bagi demokrasi. Bahkan bisa memicu anarkhi.
"Ada kaidah di fiqh siyasah itu, lebih baik pemimpin yang otoriter daripada tidak ada pemimpin sama sekali, karena bisa memicu anarki di masyarakat. Apalagi di Pilkada ini, calonnya bagus-bagus, dan Insya Allah tidak ada yang otoriter," terangnya.
Demi memberikan teladan yang baik kepada para Pemuda, Menpora rela terbang pulang ke kampung halaman di Sidoarjo untuk mencoblos. Sampat saat ini Menpora Imam Nahrawi memang masih terdaftar sebagai pemilih di desa setempat.
"Ini momentum kita semua untuk mendapatkan pemimpin daerah yang berkualitas. Jangan sia-siakan kesempatan ini," jelasnya.
Saat ditanya siapa yang dijagokan di Pilkada Sidoarjo? Menpora hanya tersenyum sambil menjawab singkat. "Rahasia dong, yang pasti yang terbaiklah," ujarnya singkat