REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG UTARA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay memantau beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Tangerang Selatan. Menurut dia, sejauh ini pemilihan Wali kota di kota termuda Pulau Jawa ini berlangsung aman. Hanya saja, partisipasi masyarakat untuk memilih masih minim.
"Dari informasi yang saya dapat pemilihan aman-aman saja. Tapi kehadiran masyarakat masih minim. Mungkin karena masih pagi," kata Hadar di Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Rabu (9/12).
Beberapa TPS yang dipantau di antaranya adalah TPS 13 dan TPS 20, Kampung Wates, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Alasan pemantauan di TPS tersebut adalah karena salah satu di antara TPS tersebut dikhususkan untuk para istri dan anak Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"TPS 13 ini dibuat khusus untuk para istri dan anak TNI. Kalau TNI-nya kan nggak boleh, tapi kan anak-istrinya boleh," ucap Hadar
Daftar Pemilih Tetap yang terdaftar d TPS 13 sebanyak 320 orang. Namun hingga berita ini diturunkan, baru 109 pemilih yang berpartisipasi. Begitupun partisipasi di TPS 20, di mana dari 350 orang DPT yang terdaftar, baru 29 orang yang menggunakan hak pilihnya.
Hadar juga melakukan pemantauan di TPS 24 dan 25 Anggrek Loka, RW 07, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Tak jauh beda, meski sudah 'diiming-imingi' dengan bazar dan hiburan grup musik, partisipasi masyarakat masih sangat minim.
Bahkan pembawa acara harus berkali-kali menyerukan panggilan bagi masyarakat sekitar untuk menggunakan hak pilihnya. Padahal DPT di kedua TPS tersebut cukup banyak. Yakni, 537 orang untuk TPS 24 dan 621 pemilih di TPS 25.
Ikuti Whatsapp Channel Republika