Selasa 08 Dec 2015 23:19 WIB

Walhi Ajak Masyarakat Memilih Pemimpin yang Peduli Lingkungan

Red: M Akbar
Logo Walhi
Logo Walhi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat mengajak masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang peduli terhadap lingkungan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, 9 Desember 2015.

"Masyarakat dapat memberikan suara kepada pasangan calon pemimpin yang diyakini mampu menjaga, mengelola dan memajukan Sumbar kedepan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumbar, Uslaini di Padang, Selasa (8/12).

Ia mengatakan, masyarakat dapat mengingat dan mempelajari pasangan calon pemimpin melalui visi, misi dan program unggulan yang mereka ajukan pada masa kampanye.

"Masyarakat dapat mengingat visi, misi dan program unggulan dari masing-masing calon pemimpin ataupun mengingat kembali kebijakan dan program yang telah mereka ambil dan laksanakan pada masa jabatan sebelumnya," katanya.

Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan pasangan calon pemimpin yang dapat mensejahterakan masyarakat yang tinggal di dekat dan di dalam kawasan hutan. "Masyarakat harus memperhatikan calon pemimpin yang peduli akan masyarakat yang berada di kawasan hutan karena lebih dari 500 nagari atau desa di Sumbar berada di dekat dan di dalam kawasan hutan," ujarnya.

Pasangan calon pemimpin yang di dalam visi misinya memasukkan mitigasi dan pengurangan risiko bencana dalam setiap program pembangunan. "Lebih dari 5 juta penduduk Sumbar berada dalam zona bahaya dari 12 jenis ancaman bencana," ujarnya.

Ia mengatakan Walhi juga mengajak pemilih untuk memberikan suara ke pasangan calon pemimpin yang mendukung program redistribusi lahan Tanah untuk Rakyat bukan untuk tambang atau pekebunan kelapa sawit.

"Saat ini rata-rata kepemilikan lahan satu orang petani di Sumatera Barat hanya 0,3 hektare. Jangan sampai ada satu orangpun rakyat di Sumbar terusir dari rumah dan tanah ulayatnya karena alasan pembangunan yang tidak pro rakyat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement