Selasa 08 Dec 2015 00:05 WIB

Di Balik Ria Jenaka Badut-Badut Jalanan

Rep: C34/ Red: Ilham
Badut. Ilustrasi
Foto:

Beberapa kali, sang 'bos badut' harus menebus saat sejumlah badut terjaring razia. Meski begitu, Edy bangga semua anak asuhnya masih bisa menabung dari pekerjaan membadut.

Salah satunya adalah Andi Wahyudi (13). Bocah berperawakan tinggi itu mengaku senang bisa membantu perekonomian orang tuanya setiap bulan.

Andi yang tak lulus SD itu sebelumnya adalah pengamen jalanan. Kini, ia tinggal di rumah Edy dan secara berkala mengirim uang kepada orang tuanya di Leobaru, Desa Karang Asem, Cibinong. "Bulan lalu bisa ngasih orang tua Rp 500 ribu, untuk saya juga ada," kata anak bungsu dari lima bersaudara itu.

Banyak penilaian tentang keberadaan badut di jalanan, tidak jarang ada yang risih. Sekar (17), warga Bogor menilai, keberadaan badut-badut itu tak mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Namun, pelajar di salah satu SMK Bogor itu memiliki ketakutan pribadi terhadap badut sehingga jarang memberi derma.

"Ada beberapa yang wajahnya seram jadi saya tidak berani dekat-dekat, tetapi kalau mereka mencari nafkahnya dengan cara itu ya tidak apa-apa," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement