REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Meskipun pangan jajanan anak sekolah (PJAS) sudah tidak menjadi gerakan nasional lagi tetapi sosialisai maupun sampling tetap dilaksanakan oleh pemerintah.
Karena permasalahan yang ada masih cukup banyak dan perlu menjadi perhatian pemerintah antara lain masih ditemukannya produk PJAS yang mengandung bahan berbahaya, area kantin sekolah yang masih belum menjadi perhatian pihak sekolah untuk ditempatkan di lokasi yang layak serta kebersihan dan fasilitas yang disediakan masih banyak yang belum memadai.
Disamping sarana dan prasarana, petugas kantin maupun petugas Puskesmas yang membina kantin sekolah juga banyak yang belum memahami tentang keamanan pangan yang harus dijaga dan diterapkan di kantin sekolah.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keamanan pangan, maka
Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Implementasi Higiene Sanitasi Pangan di Rumah Tangga dan sekolah. Kegiatan berlangsung di UPT BPKKTK Denpasar, 3 - 6 Desember 2015 lalu.
Mengundang BBPOM di Denpasar sebagai salah satu nara sumber, para peserta adalah petugas Puskesmas se Kabupaten/Kota di Provinsi Bali dan Tim PKK Provinsi Bali.
Nara sumber dari BBPOM di Denpasar, Dra. Desak Ketut Andika Andayani,Apt menyampaikan materi Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan. Peserta sangat semangat mendengarkan materi yang disampaikan nara sumber dan aktif bertanya pada saat berdiskusi.