Ahad 06 Dec 2015 17:06 WIB

Ahok Diminta Benahi Angkutan Umum di Jakarta

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Evakuasi Metromini di perlintasan Stasiun Angke
Foto: istimewa
Evakuasi Metromini di perlintasan Stasiun Angke

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan antara KRL Commuter Line kembali terjadi pada Ahad (6/12). KRL jurusan Jatinegara-Bogor menabrak Metro Mini jurusan Kalideres-Grogol yang menorobos pintu perlintasan Angke, Tambora, Jakarta Barat.

Terkait insiden ini, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi berharap ada niat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam hal ini Gubernur DKI, Basuki Tjahaya Purnama, untuk membenahi angkutan umum.

''Bahkan, sopir Transjakarta juga sama. Beberapa hari lalu, Transjakarta juga tertabrak KRL. Ahok (Gubernur DKI Jakarta) harus segera membenahi angkutan umum di Jakarta,'' kata Tulus.

Seperti diketahui, Metro Mini bernomor polisi B 7660 FD itu sempat terseret sejauh 200 meter dari pintu perlintasan menuju ke arah Stasiun Angke. Akibat kecelakaan ini setidaknya 14 orang meninggal dunia, 13 orang di RSCM dan satu di RS Sumber Waras. Selain itu, enam orang korban luka berat dirawat di RS Sumber Waras dan RS Tarakan.

Tulus mengungkapkan, kecelakaan ini kian menandakan buruknya pelayanan angkutan umum di Jakarta. Baik menyangkut kualitas armada ataupun perilaku awaknya. ''Ini mencerminkan pelayanan angkutan umum di Jakarta sudah kritis, bukan saja kualitas armadanya tapi juga perilaku pengemudinya,'' kata Tulus.

Tulus menyoroti buruknya pelayanan ini tidak hanya di Metro Mini saja, tapi juga pada perusahaan angkutan umum lainnya, seperti Kopaja, Mikrolet, KWK, dan Transjakarta. (Baca: Sopir Metromini Tewas, Polisi Tutup Penyelidikan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement