REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Kalangan nelayan di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali mengeluhkan sampah berserakan di pantai utara Pulau Dewata. Sampah-sampah tersebut akibat terbawa arus sungai dan sangat tidak elok dipandang mata. "Sampah memenuhi pesisir pantai sejak beberapa kali diguyur hujan belakangan ini," kata Wayan Arsa, salah seorang nelayan di daerah itu, Ahda (6/12).
Ia memaparkan, hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Singaraja dan sekitarnya mengakibatkan air sungai mengalir deras yang bermuara ke pantai. Air sungai itu pun kemudian mengalir ke laut lepas. Namun tidak saja air yang mengalir ke laut, tetapi beserta sampah-sampah yang dibuang warga ke sungai turut hanyut.
Arsa menjelaskan, sampah-sampah yang hanyut itu beragam jenisnya. Mulai dari sampah plastik bekas kemasan makanan dan minuman, berbagai jenis bekas bahan upacara agama dan jenis lainnya.
Dia mengatakan sangat prihatin dengan banyaknya sampah di lautan lantaran laut menjadi kumuh, tidak nyaman ketika sedang berada di daerah pesisir. Bukan hanya itu saja, ia mengungkapkan, sampah-sampah itu juga sempat tersangkut di mesin perahu miliknya sehingga mengakibatkan mesin mati saat berada di lautan.
Selain itu, pihaknya menyayangkan rendahnya kesadaran dari masyarakat di daerah yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan menyebabkan sampah berserakan di pantai. "Mungkin mereka tidak merasakan kerugian karena tidak terdampak langsung, semestinya semua kalangan peduli dengan kebersihan dan kelestarian pantai di Buleleng," ujarnya.