REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Politikus PKS, Hidayat Nur Wahid mengingatkan agar proses demokrasi dalam Pilkada jangan sampai dicederai dengan adanya politik uang.
"Jangan sampai terjadi 'money politic', ini bisa membahayakan demokrasi," katanya saat menjadi juru kampanye pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna, di Lapangan Irekap Kota Depok, Jumat (4/12).
Hadir dalam kampanye terbuka tersebut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fery Juliantoro, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, artis Jaja Miharja, Ketua Tim Pemenangan Idris-Pradi, Nuroji, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Politisi Partai Demokrat Dede Yusuf dan lainnya.
Ia yakin dengan dukungan PKS, Gerindra dan Demokrat, pasangan Idris-Pradi bisa memenangkan Pilkada yang digelar pada 9 Desember 2015. "Hasil survei menunjukkan Idris-Pradi bisa menang dalam Pilkada serentak," ujarnya.
Untuk itu ia berharap para kader dan juga pendukung untuk tetap waspada dengan adanya politik uang menjelang hari pencoblosan. "Kedaulatan adalah milik rakyat jangan nodai dengan money politic," katanya.
Hidayat menegaskan bahwa kader jangan sampai lengah dan dikalahkan dengan adanya politik uang, karena melihat antusias masyarakat yang menghadiri kampanye tersebut terlihat warga Depok menginginkan pasangan calon Idris-Pradi menjadi pemimpin di Kota berikon belimbing tersebut.
"Kalau melihat ada politik uang tangkap dan laporkan kepada pihak yang berwajib, Panwas dan KPU," ujarnya mengingatkan.
Hal senada dikatakan oleh Presiden PKS Sohibul Iman yang menyatakan dalam memenangkan Pilkada tentunya dilakukan dengan cara-cara yang benar, sehingga tidak mencederai proses demokrasi itu sendiri.
"Jangan sampai menang dengan cara-cara yang tak terpuji," katanya.
Sohibul mengingatkan agar mewaspadai adanya politik uang yang bisa saja terjadi di Pilkada. "Jika menemukan adanya politik uang laporkan Panwaslu untuk dapat di proses," ujarnya.
Ia pun menjanjikan apabila ada yang melihat dan melaporkan adanya kecurangan berupa politik uang maka akan diberi hadiah sejumlah uang.
"Kita harus menang dengan cara-cara yang bermartabat," jelasnya.