REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Kementerian Pertahanan, Letnan Jendral TNI, Ediwan Prabowo, mengatakan meski presiden membatalkan pembelian helikopter AW 101, pemerintah akan tetap membeli helikopter angkut berat untuk memenuhi kebutuhan TNI AU dan misi kemanusiaan.
Ediwan mengatakan pembelian heli angkut berat merupakan kebutuhan penting. Apalagi, melihat kondisi topografi Indonesia heli angkut berat berfungsi untuk SAR dan misi kemanusiaan.
"Ada di renstra kami, kebutuhan helikopter angkut berat. Seingat saya spesifikasi teknologinya sudah ada, tapi bukan tipe ini. Yang saya tahu ini memang VVIP. Kalau angkut berat harus yang lebih besar sepertinya," ujar Ediwan di Kantor Menhan, Jumat (4/12).
Ediwan juga mengatakan permintaan heli angkut berat ini sesungguhnya bukan semata mata permintaan presiden. Ini merupakan renstra angkatan udara yang memerlukan spesifikasi helikopter canggih.
Namun, memang ketika pengajuan AW 101 merupakan heli yang bisa berfungsi ganda. Selain bisa mengangkut alat berat juga bisa menjadi heli VVIP yang bisa digunakan untuk presiden dan tamu negara.