REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo terus menunjukkan peningkatan.
Status Gunung Bromo yang sebelumnya level 2 waspada menjadi level 3 siaga. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga telah melarang wisatawan ke kawasan lautan pasir, menyusul naiknya status Gunung Bromo sejak hari ini.
"Sesuai info PVMBG, status Gunung Bromo naik dari level 2 waspada ke level 3 siaga," kata Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semiru (TNBTS), Ayu Dewi Utari, Jumat (4/12).
Ia menjelaskan, kenaikan status gunung dengan ketinggian 2.329 Mdpl itu terjadi pada hari ini, Jumat (4/12/2015) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya aktivitas vulkanik Gunung Bromo naik turun. Bahkan, pihak TNBTS sempat melarang wisatawan naik ke kawah Gunung Bromo dan sempat membukanya kembali.
Ayu mengatakan, saat ini pintu untuk ke Gunung Penanjakan hanya bisa melalui jalur Wonokitri, Pasuruan. Sebab, jalur ini tidak melewati lautan pasir yang sudah ditutup. Sehinga pengunjung tetap bisa menikmati terbitnya matahari melalui Wonokitri.
"Aktivitas gunung bromo meningkat. Dapat terlihat asap pekat mengepul dari kawah Gunung Bromo," jelasnya.
Ia mengatakan pengunjung juga dilarang ke pasir berbisik, lawah dan savana. Selain di Penanjakan, pengunjung juga masih bisa menikmati indahnya pemandangan di bukit setia dan bukit cinta.
Hingga saat ini, PVMBG Pos Pantau Gunung Bromo masih terus mengawasi aktivitas Gunung Bromo. "Diharapkan pengunjung dapat mematuhi aturan-aturan yang sudah dipasang, untuk keselamatan," ujar Ayu.