Jumat 04 Dec 2015 16:40 WIB

Pedagang Hentikan Pengiriman Beras ke Jakarta

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Operasi pasar beras yang dilakukan Bulog di wilayah Jakarta sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan pedagang beras di daerah menghentikan pengiriman beras ke kota tersebut. Hal ini karena harga beras di Jakarta turun.

''Untuk sementara kita hentikan dulu pengiriman beras ke Jakarta. Soalnya, disparitas harga beras antara di daerah dan di Jakarta saat ini sudah tidak simetris. Harga beras di daerah, saat ini justru lebih mahal daripada di Jakarta,'' kata Imam Sampurna (45 tahun), seorang pedagang beras berskala besar yang berasal dari Desa Rawalo Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas, Jumat (4/12).

Hal ini juga dibenarkan Manajer KUD Patikraja, Faturrahmah, yang salah satu usahanya di bidang tata niaga beras. ''Sekarang tidak ada pedagang yang berani mengirim beras ke Jakarta. Kita menunggu harga beras stabil dulu,'' jelasnya.

Menurut Imam , dalam operasi pasar yang dilakukan di Jakarta, Bulog hanya menjual beras dengan harga Rp 7.500 per kg. Hal ini menyebabkan harga beras medium di pasaran yang tadinya bertengger di atas Rp 9.500 per kg, terus mengalami penurunan. ''Sejak sepekan terakhir, harga beras di pasar induk terus turun sekitar Rp 50-Rp 100 per hari,'' jelasnya.

Dalam kondisi seperti ini, pedagang beras di daerah tidak berani mengambil risiko untuk mengirim beras ke Jakarta. ''Kalau masih ada pedagang yang nekad, pasti akan mengalami kerugian,'' katanya.

Fatur menambahkan, meski harga beras di Jakarta berangsur-angsur turun menyusul adanya operasi pasar, tetapi harga beras dan gabah di daerah masih tetap tinggi. Seperti di Kabupaten Banyumas, petani yang masih memiliki stok gabah berlebih, hanya mau menjualnya dengan harga minimal Rp 5.500 per kg. Sementara harga beras jenis medium di pasaran, masih bertengger di atas Rp 9.000 per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement