REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor, karena musim hujan di daerah itu diperkirakan terjadi hingga Februari 2016.
"Semua pihak, terlebih yang berkaitan dengan kebencanaan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kelompok Siaga Bencana (KSB) harus meningkatkan kewaspadaan karena musim hujan belum akan berakhir," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Sumbar Zulfiatno didampingi oleh Sekretaris Eliyusman di ruang kerjanya, Kamis (3/12).
Menurut Zulfiatno, siklus musim saat ini telah berubah. Jika biasanya musim hujan terjadi pada bulan September, Oktober, November dan Desember, sekarang tidak lagi.
"Musim hujan telah bergeser hingga Februari, karena itu kewaspadaan terhadap banjir juga harus dipertahankan hingga musim hujan berakhir," ujarnya.
Ia mengatakan, BPBD baik di provinsi maupun kabupaten dan kota harus terdepan dalam setiap penanganan bencana. "BPBD tetap harus mengutamakan keselamatan warga," katanya.
Saat ini, menurut dia, dalam upaya penanggulangan bencana banjir dan longsor tersebut, pihaknya telah menyebarkan surat edaran kepada seluruh kabupaten/kota di Sumbar.
"Potensi banjir ada di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar, karena itu kita sudah imbau kabupaten/kota untuk memperhatikan hal-hal yang mungkin akan mengakibatkan bencana seperti drainase yang tidak berfungsi maksimal," ujarnya.
Selain itu, BPBD Sumbar, menurutnya, juga meminta pemkab dan pemkot untuk memperbaiki rambu-rambu di kawasan rawan longsor, sehingga, masyarakat yang melewati daerah tersebut, dapat meningkatkan kewaspadaan. "Pemerintah daerah juga harus menyiagakan alat berat pada titik-titik rawan," imbaunya.