REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima tahanan yang merupakan titipan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara kabur setelah menyiram air cabai ke muka petugas. Namun, satu orang tahanan kembali ditangkap.
Petugas Polres Metro Jakarta Timur menduga kelima tahanan titipan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara yang melarikan diri telah merencanakan niat untuk menyiram air cabai kepada polisi yang mengawal.
"Salah satu tahanan kabur yang tertangkap mengaku merencanakan kabur dengan menyiramkan air cabai kepada petugas kepolisian," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Polisi Nasriadi di Jakarta, Kamis (3/12).
Nasriadi mengungkapkan salah satu tahanan kabur yang kembali tertangkap, Nur Hasan mengaku yang menyiram wajah Brigadir Erry Wijaya saat mengawal para terdakwa itu. Dari keterangan Nur Hasan, seorang terdakwa yang kabur Hengky Sutejo yang merencanakan pelarian itu dengan memesan air cabai kepada istrinya.
Usai menyiramkan air cabai kepada Brigadir Erry, kelima tahanan yakni Nur Hasan, Hengky Sutejo, Desi Sagita, Rio Reynaldo, dan Dharma melarikan diri. Mereka kabur usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara dan akan kembali ke Rumah Tahanan Cipinang Jakarta Timur pada Selasa (1/12). Sesampai di perempatan lampu merah menuju Rutan Cipinang, Nur Hasan menyiramkan air cabai ke arah wajah Brigadir Erry.
Saat ini, petugas gabungan kejaksaan bersama kepolisian masih memburu empat tahanan yang masih buron tersebut. Sebelumnya, Kepala Rutan Cipinang Jakarta Timur Asep Sutandar menyebutkan aksi melarikan diri tahanan itu merupakan tanggung jawab dari pihak kejaksaan. Asep menyatakan pihak Rutan Cipinang memberikan izin kepada 82 tahanan guna menjalani persidangan tetapi jumlah tahanan yang kembali berkurang menjadi 78 orang.