Rabu 02 Dec 2015 19:39 WIB

Luhut Akui Bertemu Jimbob 4 Tahun Lalu Bahas Freeport

Rep: C15/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan mengakui soal pertemuannya dengan Kepala Dewan Komisaris PT. Freeport, Jimbob Moffet di Amerika empat tahun lalu.

Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut ia masih berstatus sebagai pengusaha. Pertemuan mereka membahas soal penawaran yang dilakukan oleh PT. Freeport terkait divestasi saham.

"Ya, itu empat tahun yang lalu. Saya waktu itu ke Amerika. Dia sedang mencari beberapa perusahaan yang berkompeten, salah satunya perusahaan saya. Dia menawarkan divestasi," ujarnya di Kantor Menkopolhukam, Rabu (2/12).

Luhut mengakui bahwa pada tahun 2012 tersebut, Freeport sempat menawarkan deal-deal tertentu kepada Luhut. Namun Luhut mengaku tak ada deal tertentu yang terjadi saat itu.

Mantan Kopasus ini mengatakan, ia ingat betul bahwa saat Freeport sempat menawarkan divestasi saham diwaktu yang sama sedang terjadi huru-hara di Freeport.

"Mungkin mereka lihat saya bisa bantu mengamankan disana," katanya.

Sebelumnya, pada sidang MKD, Menteri ESDM, Sudirman Said sempat membeberkan rekaman di depan sidang. Ia mengatakan bahwa Setya Novanto sempat menyebutkan bahwa Luhut bisa menjadi salah satu cara untuk melakukan lobi lobi politik.

Hal ini mengingat atas pertemuan Luhut dengan Jim Bob empat tahun lalun saat sedang melakukan devistasi. Pada saat itu, PT. Freeport sempat menwarkan 10 persen saham untuk didivestasikan kepada tiga perusahaan qualified. Salah satu perusahaan tersebut merupakan perusahaan Luhut.

Ia sendiri dikenal sebagai salah satu pengusaha kelapa sawit yang cukup memiliki pengaruh. Apalagi didukung dengan latar belakang Luhut sebagai tentara yang dianggap bisa mengamankan Freeport.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement