REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyatakan inovasi nasional harus terus didorong demi meningkatkan daya saing bangsa.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe dalam pertemuan tahunan pemangku kepentingan di bidang energi "B2TE-BPPT Energy Partners Gathering 2015", di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Selasa Malam.
"Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam hal peningkatan daya saing. Pertama adalah bagaimana menghasilkan tenaga terampil profesional dan memperkuat inovasi sebagai salah satu pilar peningkatan daya saing," kata Jumain.
Oleh karena itu demi mencapai hal tersebut, Kemenristekdikti menegaskan akan terus menjalankan dua program utama, yaitu pendidikan dan pengajaran serta penelitian dan pengembangan.
Jumadi melanjutkan, pihaknya menyadari bahwa mendorong inovasi nasional bukanlah hal mudah. Pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri tanpa bekerja sama dengan industri nasional.
Sebab, banyak inovasi hasil riset di perguruan-perguruan tinggi Indonesia tidak bisa dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat.
"Bagi dunia industri, sebuah inovasi belum tentu dianggap dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah. Jadi, perlu ada kesamaan pandangan dalam penerapan teknologi yang dikembangkan," tutur Jumain.
Dengan berjalan dalam visi dan misi yang sama, Kemenristekdikti berharap inovasi-inovasi nasional dapat memperkuat industri nasional, yang dapat memberikan produk bermanfaat untuk masyarakat serta dan bisa bersaing di kancah internasional.