REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Bandung Dadang Naser menyatakan kendala dalam pembangunan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) telah dimusyawarahkan dengan masyarakat sekitar. Ia pun menegaskan, persoalan lahan dengan warga itu sudah selesai.
"Kendala ada tapi sudah dimusyawarahkan dengan masyarakat. Soal lahan sudah selesai," ujar dia, Selasa (1/12).
Dadang menambahkan, jika masih ada warga yang menginginkan harga khusus, atau harga yang diharapkannya, maka mereka harus mengurusnya ke pengadilan. "Bagi warga yang tetap meminta harga khusus, ini di pengadilan," tutur dia.
Kata dia, kalau warga ingin ada kebijakan yang berpihak kepadanya, tentu Pemkab akan memikirkannya. Namun, kalau soal harga, Pemkab tidak bisa berbuat apa-apa.
Dadang menyatakan pembangunan Tol Soroja harus tetap terus dilanjutkan dan selesai pada Agustus tahun depan. Pemkab Bandung saat ini tengah membangun jalan yang menjadi akses menuju pintu Tol Soroja. Panjang jalannya 1,6 kilometer dan terdapat empat ruas yang akan sampai ke tiga kecamatan di Kabupaten Bandung. Yaitu, Kecamatan Soreang, Katapang, dan Margaasih.
"Katapang sudah siapkan. Terus masuk ke (Desa) Cingcin juga sudah. Ini jadi tanggung jawab kita (Pemkab Bandung)," kata dia.
Dadang pun sesumbar akan membangun jalan sampai ke Kecamatan Ciwidey, tepatnya wilayah selatan Kabupaten Bandung. Ini diperlukan untuk menunjang pertumbuhan perekonomian di sektor pariwisata. "Kita juga berencana sampai ke Ciwidey, daerah selatan," ujar dia.
Untuk beberapa rumah warga yang terisolir akibat pembangunan Tol Soroja, kata Dadang, ada opsi untuk mengatasinya. "Ini ditangani pemkab. Apakah akan dibikin akses jalan ke sana atau yang lain," kata dia.