REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institute for Development of Economic and Finace (Indef), Enny Sri Hartati yakin jika Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet jilid dua.
Ia pun berharap jika benar dilakukan, maka tujuan reshuffle kabinet tak hanya sekedar untuk mengakomodasi kepentingan partai politik.
"Hampir pasti ada, apalagi dengan masuknya PAN dia harus mendapatkan jatah, tapi tujuannya harus jelas untuk menjawab persoalan," ujarnya kepada Republika.co.id.
(Baca: Indef: Publik Ingin Jokowi Ganti Tiga Menteri ini)
Tujuan yang jelas ini, maksud Anny jangan hanya reshuffle dan mentok sekadar memenuhi akomodasi politik saja. Akan tetapi benar-benar mampu bekerja secara profesional memecahkan masalah dan menjawab persoalan yang tidak mampu diselesaikan oleh menteri sebelumnya.
"Karena yang rakyat dan publik butuhkan adalah hasil kerja bukan populernya saja," katanya.
Evaluasi kinerja para menteri juga menurutnya, harus dijadikan pertimbangan sebelum mereshuffle. Evaluasi ini bukan sekadar hasil penyerapan anggaran saja tapi benar-benar memiliki ukuran yang jelas dan ukuran yang jelas ini berlaku untuk semunya.
"Sehingga ketika memutuskan menteri yang di-reshuffle tujuannya jelas menjawab persoalan, apalagi kondisi kedepan ini sangat sulit menghadapi MEA dan persaingan yang sangat kuat," ujarnya.
(Berita lainnya: Rizal Ramli: Reshuffle Jilid II Akhir 2015)