REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Limbah crude oil kembali mencemari pantai utara (pantura) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jabar. Namun, hinggi kini, sumber percemaran masih belum diketahui.
"Kita belum tahu sumbernya. Ini butuh waktu untuk menganalisa ceceran crude oil itu," kata section head public relation RU VI Pertamina Balongan, Nana Kanan, menjawab ROL, Ahad (29/11).
Selain itu, pihaknya belum mengetahui kapan hasil analisis itu diketahui. Apalagi, pihaknya pun perlu lembaga pembanding agar hasil analisis itu benar-benar berimbang dan bisa dipertanggungjawabkan. Yang jelas, kata Nana didampingi sejumlah pejabat RU VI lainnya, Karakter minyak itu bukan punya RU VI Balongan. "Yang ditemukan ini masih lembek. Kalau milikk RU VI itu kental kayak dodol," katanya.
Meski demikian. Kata dia, RU VI Balongan langsung berpartisipasi deengan membersihkan ceceran limbah minyak tersebut," katanya. (Baca juga: Ceceran Minyak Mentah Cemari Pantai Indramayu)
Pada Rabu (25/11), LSM Kompi menemukan ceceran limbah minyak mentah di pantai Brondong, Karangsong dan Singaraja. Sebanyak 50 kantong (4 kg per kantong) berisi limbah berhasil dikumpulkan oleh masyarakat, LSM Kompi dan petugasd dari Pertamina UP VI Balongan.
"Kita sudah amankan dengan melakukan pembersihan dan ambil sampel," kata Nana.
Pihak marine, kata Johanes Pri Hartanto dari SHE Manager UP VI, patroli bersama sampai hari ini tak ada bocoran dari SBM 150 masih aman dan bersih. "Tak ada ganguan dari sarana dan prasarana dari milik kita," katanya.