REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Partai Golongan Karya (Golkar) tidak muluk-muluk memasang target dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang. Hal tersebut, mengingat kondisi Partai Golkar yang saat ini masih diterpa konflik dualisme kepemimpinan.
"Karena kami selama ini dilanda konflik dan belum selesai, kami sudah tahu diri, tidak muluk-muluk," kata Wakil Ketua Umum Golkar dari kepengurusan Munas Ancol, Priyo Budi Santoso saat berada di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Sabtu (28/11) lalu.
Pada Pilkada serentak 2015, ia menjelaskan, Partai Golkar menjadi pengusung lebih dari 120 calon kada. Dari jumlah tersebut, Priyo melanjutkan, Partai Golkar menargetkan setengahnya dapat memenangkan Pilkada serentak.
"Untuk memenangkan Pilkada, target kami ya diturunkan, bisa menangkan separuh lebih saja, sudah bersyukur," ujarnya.
Kendati masih berkonflik, namun Priyo meyakini, calon-calon kepala daerah (kada) yang diusung oleh Partai Golkar dapat memenangkan hati rakyat. Apalagi selama ini Partai Golkar selalu memenangkan calon-calon kada baik gubernur, bupati, maupun wali kota. Kemudian, posisi selanjutnya, ujar Priyo, disusul oleh Partai PDIP.
Di Sumatra Barat, kata Priyo, Partai Golkar mengusung sembilan calon kada, salah satunya calon gubernur dan wakil gubernur Muslim Kasim-Fauzi Bahar (MK-FB). Golkar, ia melanjutkan, sepenuhnya mendukung calon-calon yang diusung partai berlambang pohon beringin tersebut. Ia mengaku telah memerintahkan kepada seluruh jajaran mesin Partai Golkar di Sumbar, untuk mendukung pasangan MK-FB.