REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia berkepentingan untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman dan langkah yang sama dalam menghadapi perubahan iklim.
"Kita memberikan dukungan politik, sama seperti konferensi sebelumnya, kita berikan komitmen," kata Presiden sesaat sebelum menuju Paris, Prancis dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Ahad (29/11).
Jokowi mengatakan Indonesia memiliki 17 ribu pulau dan bila terjadi kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim maka akan berpengaruh, sehingga Indonesia berkepentingan untuk memastikan hal itu sama-sama diminimalisasi. Selain itu, kata Presiden, dalam KTT Perubahan Iklim yang akan dimulai pada awal pekan depan, Indonesia akan menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan selama ini dalam kaitannya menghadapi perubahan iklim.
"Nanti akan kita sampaikan masalah secara konkret apa yang kita kerjakan termasuk restorasi gambut, review izin lama, dan moratorium dengan jangka waktu yang tertentu," ungkapnya.
Presiden juga mengatakan pemerintah berdasarkan telaah yang ada bisa saja mencabut izin pengelolaan hutan yang sudah diberikan bila terbukti menyalahi peruntukannya. Pemerintah juga, kata Presiden, akan mengembalikan fungsi-fungsi wilayah serapan air dan hutan di masa mendatang.
KTT Perubahan Iklim atau yang dikenal dengan United Nations Framework of Climate Change (UNFCC) annual Conference of Parties (COP) ke-21 akan berlangsung di Paris. COP 21 ini memiliki arti penting karena salah satunya membicarakan mengenai tindaklanjut setelah berakhirnya protokol Kyoto.
Baca juga: Jokowi ke Paris Sampaikan Komitmen Kurangi Emisi