REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebutkan sebanyak 16 kecamatan di daerah itu masuk kategori rawan bencana banjir.
"Semua daerah rawan banjir itu terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu (28/11).
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) agar meningkatkan bencana banjir karena curah hujan mulai meningkat. Selama beberapa hari terakhir, intensitas curah hujan cukup tinggi sehingga berpotensi dilanda banjir.
Saat ini, daerah yang teridentifikasi langganan banjir di Kabupaten Lebak tercatat 16 kecamatan antara lain Rangkasbitung, Cibadak, Cileles, dan Kalanganyar.
Selanjutnya, Cigemblong, Muncang, Cimarga, Leuwidamar, Panggarangan, Gunungkencana, Malingping, Banjarsari, Bayah, Sajira, Wanasalam, dan Sobang.
Ke-16 kecamatan tersebut terdapat sebanyak 62 desa yang hingga kini daerah berpotensi banjir.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan banjir agar waspada jika hujan deras terjadi pada malam hari," katanya.
Ia juga mengatakan daerah-daerah banjir itu disebabkan meluapnya Sungai Ciberang, Ciujung, Cimadur, Ciliman, Cidurian dan sungai lainnya yang melintasi wilayah itu.
Apabila hujan deras secara terus menerus, diharapkan warga yang tinggal di bantaran sungai untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ia menyebutkan pihaknya saat ini mempersiapkan peralatan evakuasi guna mengantisipasi terjadi banjir. Peralatan evakuasi tersebut antara lain perahu karet, pakaian pelampung, kendaraan dapur, tenda, dan logistik serta obat-obatan.
Petugas juga melakukan ronda selama 24 jam dengan bergantian, mengingat curah hujan cukup tinggi terjadi siang hingga sore dan malam.