REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Anggota Komisi I DPR RI Bachtiar Aly menyatakan, keputusan MKD akan menjadi sorotan publik. Karena itu, jika keputusan MKD dinilai tidak greget, maka publik akan marah.
''Saya khawatir kalau hasilnya antiklimaks, sehingga menimbulkan gerakan moral,'' kata Bachtiar di Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (28/11).
Karena itu, kata dia, ada kesadaran dari setiap fraksi untuk mencapai hasil sidang yang maksimal. Karena itu, ia menyerahkan kembali pada prosedur MKD tidak masuk angin.
''Namun harus fair,'' ujarnya.
Meski demikian, MKD juga mesti memberikan Setya Novanto untuk melakukan klarifikasi. Karena. Itu, MKD jangan hanya kejar target untuk menuntaskan masalah yang melibatkan diduga Ketua DPR Setya Novanto dan Menteri ESDM Sudirman Sahid.
Politikus NasDem itu juga mendukung sidang MKD agar dilakukan terbuka. Meski ada beberapa pengecualian yang juga menjadi pertimbangan apakah dibuka seluruhnya untuk publik atau terbatas.
"Keterbukaan itu bagus-bagus saja. Tapi kalau itu spesial, bisa juga dibuat tertutup. Tapi jangan lama-lama,'' jelasnya.
Ia menambahkan, ketika sidang MKD akan dibuka, bukan tidak mungkin orang yang disebut dalam rekaman sudirman diperiksa oleh KPK. Sebab, kalau ini sudah masuk secara hukum, berarti MKD mempertanggungjawabkan.
Bachtiar berharap anggota fraksi yang ada di MKD untuk berintgeritas penuh. Jangan menghakimi nama yang disebut sebelum ada hasil pemeriksaan oleh sidang MKD.
''MKD walaupun membuka diri, mereka tetap mempunyai integritas sebagai pengambil keputusan,'' ucapnya.