Jumat 27 Nov 2015 20:38 WIB

Premium Selundupan Diduga Dijual ke Pengepul di OPL

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ani Nursalikah
BBM Selundupan yang disita polisi (ilustrasi).
Foto: polppkotatarakan.blogspot.com
BBM Selundupan yang disita polisi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Bea Cukai menduga premium ilegal yang diangkut tanker MT-BS9 akan dijual kepada para pengepul di kawasan Out Port Limited (OPL) timur, yang berada di perbatasan perairan Kepulauan Riau dengan Singapura.

 

Menurut Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, kawasan OPL ini merupakan kawasan tempat berkumpulnya kapal- kapal pengepul sejumlah barang ilegal, termasuk bahan bakar minyak (BBM).

 

"Kuat dugaan kapal tanker MT-BS9 yang berangkat dari kawasan OPL ini akan kembali membawa angkutan premium untuk dijual di sana," ungkapnya pada jumpa pers penggagalan upaya penyelundupan premium ilegal di Semarang, Jumat (27/11).

 

Ia juga menyampaikan, saat disergap kapal tanker berbendera Malabo (Guinea Katulistiwa) ini sedang lego jangkar di perairan Parang Karimunjawa. Ke-11 awak kapal yang ada di dalamnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

 

Saat ini pihak Bea Cukai bersama dengan Polairud masih terus mendalami keterlibatan warga Negara asing (WNA) dalam penyelundupan premium ini. Termasuk mendalami kapal lain yang telah ‘memindahkan’ muatannya ke kapal tanker MT-BS9.

 

“Karena hingga saat ini baik nahkoda, Fian Alun Novrianto (26 tahun) maupun Bunker Clark MT-BS9, Abdul Sadan (39) masih bungkam terkait dengan identitas kapal tersebut,” ujarnya.

 

Dugaan keterlibatan WNA ini juga diamini oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Edhy Moestoefa yang dikonfirmasi terpisah.

 

Menurutnya, perjalanan kapal tanker MT-BS9 ke perairan Bangka Belitung (Babel) untuk memindahkan premium ilegal dipandu oleh seseorang WNA yang ditengarai juga pemilik kapal tanker ini.

 

"Kini WNA tersebut juga DPO dalam kasus pengungkapan upaya penyelundupan Premium ilegal ini. Polisi juga masih terus mendalami asal- usul premium tersebut,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement