REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Ketua RW 4 Kelurahan Semper barat, Cilincing, Warsih (52 tahun) membangun biofilter di rumahnya. Warsih mengaku menghabiskan Rp 20 juta untuk pembangunan teknologi biofilter untuk rumah dan kontrakannya.
“Kira-kira Rp 20 juta saya habiskan untuk membangun saluran pembuangan kotoran dengan biofilter ini,” ujar Warsih saat ditemui di kediamannya di RT.5 RW.4 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/11).
Warsih (52) membeberkan Rp 20 juta tersebut untuk menggali lubang membeli balokan semen yang sudah di cor, besi, paralon, sambungan paralon, dan mesin blower. Warsih memang orang pertama yang memanfaatkan teknologi biofilter karya Abie Wiwoho Hantoro, Warsih berharap dirinya dapat menjadi percontohan bagi warga lain.
Warsih (52) memaklumi jika Rp 20 juta bukanlah uang yang sedikit apalagi untuk hidup di kota. Untuk itu, Warsih menyarankan supaya warganya dapat bergoyong royong menghadirkan teknologi biofilter.
Caranya menurut Warsih, cukup satu KK membangun sebuah tangki sendiri sebagai penampung kotoran kemudian empat KK dapat bergabung membuat tiga tangki lainnya untuk pengendapan dan memanfaatkan teknologi biofilter itu sendiri.
"Daripada setiap penuh gali lagi pindah lagi, kalau mereka bisa patungan dan ini kan juga ada manfaatnya," ujar Warsih.
Warsih mengaku dirinya pada awal hendak membuat juga sempat ragu. Sayang jika Rp 20 juta terbuang sia-sia dan limbah kotoran tetap mencemari lingkungan. Tapi setelah mencobanya, Warsih mengaku puas, dan ingin keluarga yang lain juga melakukan hal yang sama.
"Air di tangki terakhir ini engga bau, jadi kalau mengalir di selokan juga tidak akan mencemari lingkungan," kata Warsih.