Jumat 27 Nov 2015 00:15 WIB

APBD 2015 Jabar Baru Terserap 64 Persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Pemprov Jabar
Foto: wordpress.com
Pemprov Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan serapan APBD 2015 sebesar 85 persen hingga akhir tahun ini. Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, sampai pekan ketiga bulan November serapan baru mencapai 64 persen.

Ia menjelaskan, sebenarnya serapan APBD 2015 seharusnya sudah 70 persen namun karena ada penambahan anggaran di APBD Perubahan maka penyerapan terkoreksi.

"Begitu ada tambahan perubahan sampai sekarang baru mencapai 64 persen," ujarnya, Kamis (26/11).

Iwa mengaku pada 2015 ini lebih bersikap realistis. Oleh karena itu, target penyerapan anggaran hingga akhir tahun kemungkinan hanya mencapai 85 persen. Iwa optimis target ini terkejar karena ada sejumlah kegiatan fisik yang tinggal dibayar.

"Biasanya di Desember pembayaran, jadi masih terkejar," katanya.

Iwa mengatakan, pembangunan fisik yang tinggal dibayar di antaranya proyek pembangunan ruang rawat RSUD Al Ihsan, empat kantor cabang Dispenda lalu masih ada pengajuan kab/kota yang tengah diproses. Begitu juga, dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) triwulan IV dan dana bagi hasil.

"Jadi cukup besar serapan di Desember," ucapnya.

Menurutnya, serapan anggaran jika dipacu sampai 90 persen situasinya agak berat. Karena, menjelang akhir  tahun ada aturan penyaluran dana hibah dan bantuan sosial hanya boleh pada pihak yang berbadan hukum.

"Saat proses sudah jadi anggaran ternyata UU 23 masuk di Oktober padahal ini perencanaan tahun sebelumnya, sehingga tidak sesuai aturan," jelasnya.

Sementara untuk APBD 2016, kata dia, pihaknya menargetkan bisa disahkan pada akhir November ini mengingat ada kebutuhan pembiayaan yang cukup besar tahun depan. Jika APBD selesai di Perda kan, maka anggaran bisa efektif digunakan sejak awal 2016.

Iwa memprediksi, sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2015 akan mencapai Rp2,6 triliun. Ini, baru prediksi konservatif karena yang akan menghitung secara pasti adalah hasil audit BPK.

"Persisnya berapa kita akan tunggu hasil audit BPK, Juni ketahuan berapa pastinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement