REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie menilai kampanye hitam, terutama yang menggunakan simbol agama, merupakan model kampanye kampungan. Menurutnya, strategi seperti itu tidak sehat dan mencederai demokrasi.
"Itu kampanye kampungan. Enggak usah serius melihatnya, itu tidak sehat," kata Jimly di Batam Kepulauan Riau, Kamis (26/11).
Ia mengajak masyarakat dan peserta Pilkada tidak mempedulikan kampanye hitam. Jimly juga meminta tokoh agama merasionalkan cara berpikir umat, agar tidak mudah terpancing berbagai kampanye hitam yang melibatkan sentimen agama.
"Jangan terjebak," kata dia.
Penyelenggara pemilu sedari awal sudah mengantisipasi agar sentimen agama tidak dibawa-bawa dalam kampanye. Dalam peraturannya, KPU melarang fasilitas rumah ibadah dan pendidikan untuk digunakan untuk ajang kampanye.
Namun, sambungnya, DKPP melihat masih ada peserta Pilkada di beberapa daerah yang menggunakan fasilitas rumah agama sebagai tempat kampanye. "Pasangan calon ikut dalam khutbah Jumat," katanya mencontohkan.