Kamis 26 Nov 2015 09:51 WIB

Pemerintah Pakai Cara Beda Tangkal ISIS

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Menko Polhukam Luhut Panjaitan.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menko Polhukam Luhut Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pemerintah menggunakan dua pendekatan berbeda dalam menangkal aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yaitu pendekatan religius dan budaya. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Panjaitan mengatakan operasi penumpasan (hard approach) seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah dan Afghanistan tidak pernah berhasil.

“Pemerintah Indonesia punya sikap beda. Kita mengedepankan pendekatan religius dan budaya untuk mengatasi ISIS,” kata Luhut dalam Konferensi Kelapa Sawit Indonesia (IPOC) 2015 di Nusa Dua, Kamis (26/11).

Operasi penumpasan dengan senjata hanya akan menimbulkan masalah baru. Luhut mencontohkan instabilitas terjadi di Timur Tengah. Ratusan ribu nyawa tak berdosa tewas di Suriah. Jutaan rakyat Suriah mengungsi, hingga terjadi mobilisasi besar-besaran ke Eropa. Cara-cara religius dan berbudaya dinilai akan jauh lebih berhasil, Meski begitu, bukan berarti pendekatan yang keras ditiadakan.

Luhut menekankan Islam bukan ISIS dan ISIS bukan Islam. ISIS yang muncul saat ini tak ubahnya seperti fenomena gunung es. Banyak pihak di bawahnya yang belum tersentuh.

“Srigala-srigala kelaparan akan muncul ke permukaan dan merusak semua tatanan,” ujarnya.

Selain ISIS dan radikalisme, Luhut menekankan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) menjadi ancaman bagi generasi bangsa. Narkoba tak ubahnya seperti teroris, bahkan dampak yang ditimbulkan lebih luas.

“Jika ISIS dan radikalisme hanya menyangkut satu kelompok tertentu, narkoba melahap semua lini, tanpa memandang agama, status, kekayaan, usia,” ujarnya.

Sebagai langkah lanjutan, kata Luhut, pemerintah akan menangani narkoba dengan pendekatan rehabilitasi dan sanksi hukum. Penjara-penjara khusus narkoba ke depannya akan dipisahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement