Kamis 26 Nov 2015 01:53 WIB

Indonesia Tetapkan Hari Ibu Nasional, Ini Sejarahnya

Rep: c15/ Red: Dwi Murdaningsih
Para aktivis perempuan menyambut datangnya peringatan Hari Ibu di Bundaran HI pada Ahad (21/12).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Para aktivis perempuan menyambut datangnya peringatan Hari Ibu di Bundaran HI pada Ahad (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akhirnya menetapkan 22 Desember sebagai hari penting bagi Indonesia. Mother's day yang diusung di barat juga diabadikan oleh Indonesia. Namun, ada yang berbeda pada hari ibu di Indonesia. Setelah Presiden Joko Widodo mendeklarasikan 22 Desember sebagai hari ibu nasional, hari tersebut tak hanya sekedar hari dimana posisi ibu diagungkan, tetapi Indonesia kembali merefleksikan eksistensi pergerakan perempuan pada 22 Desember.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, Yohana Yambise mengatakan, hari ibu di Indonesia bukan hanya sekedar seremonial. Pada hari ini negara kembali merefleksikan eksistensi perempuan di Indonesia. Tak hanya itu, di hari ini Negara menjadikan Perempuan kembali menjadi poros bangsa.

Yohanna mengatakan, kesepakatan 22 Desember sebagai hari ibu nasional mengingat pada tanggal yang sama di tahun 1928 kongres wanita pertama diselenggarakan setelah para pemuda melakukan kongres pada Mei ditahun yang sama. Tahun tersebut dianggap menjadi titik tolak kebangkitan perempuan di Indonesia setelah puluhan tahun terpuruk pada diskriminasi gender.

"Kemudian dicetuskan kembali pada 1935 pada kongres wanita kedua. Disana para pejuang dan tokoh perempuan Indonesia merebut kembali kemerdekaannya dan membuat berbagai gerakan pembangunan perempuan," ujar Yohanna di Kantor Kementerian PPPA, Rabu (25/11).

Yohanna mengatakan jasa para pejuang perempuan inilah yang harus dimaknai dan direfleksikan kembali untuk membawa Indonesia lebih baik. Yohanna tak menampik jika perempuan merupakan aset bangsa. Perempuan merupakan poros bangsa dan menjadi sumber daya manusia yang lebih banyak ketimbang laki-laki.

"Kodrat perempuan merupakan melahirkan, dari sana perempuan menyiapkan generasi penerus bangsa. Di hari ini juga kita bisa selalu menyematkan isu isu perempuan yang selama ini masih menjadi isu sekunder," ujar Yohanna.

Yohanna menggaris bawahi bahwa hari ibu di Indonesia tidak sama seperti mother day yang diusung barat. Di hari ibu, tak hanya sekedar memberikan penghargaan kepada ibu dalam lingkup keluarga, tetapi juga menjadikan hari tersebut sebagai momen untuk merefleksikan eksistensi perempuan di Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement