REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Salah satu perwakilan lembaga penerima dana hibah dari APBD Kota Tangsel, Abdul Rosyid, membantah adanya dugaan bahwa dirinya dekat dengan petahana Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie. Abdul menegaskan penerimaan dana hibah telah melalui sejumlah prosedur.
"Memang benar saya menjadi Ketua Karang Taruna Kota Tangsel. Organisasi kami memang menerima dana hibah. Namun, prosedurnya jelas, kami sudah ajukan proposal pada tahun sebelumnya," jelas Abdul ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (23/11).
Besaran dana hibah yang diterima sebesar Rp 500 juta. Meski begitu, dia enggan memaparkan peruntukan dana hibah tersebut. "Datang saja ke sekretariat, nanti kami jelaskan," tegasnya.
Saat dikonfirmasi mengenai kedekatan dengan petahana, Abdul membantah secara tegas. Dia menyatakan tidak pernah menjadi staff maupun orang dekat petahana. Saat ini, Abdul menjabat sebagai anggota DPRD sekaligus ketua Karang Taruna Kota Tangsel.
Sementara itu, ketika dimintai konfirmasi mengenai yayasan Kahfi dan Komunitas Ukhwah Remaja Madani (Kurma), Abdul pun mengaku tidak tahu-menahu. "Untuk Yayasan Kahfi, saya pernah membantu. Komunitas Kurma bahkan baru saya dengar," ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) diduga ada 106 lembaga yang diduga menerima dana hibah secara mencurigakan. Sebanyak 22 lembaga sudah dipastikan menjadi penerima dana hibah. Dari 22 lembaga, 11 di antaranya tak berbadan hukum, lima lembaga dibina oleh petahana dan enam lembaga diketuai atau dikelola oleh individu yang diduga sebagai tim sukses petahana dalam Pilkada Tangsel.
Data yang dihimpun Republika dari Fitra, Abd Rosyid, merupakan mantan asisten pribadi Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany. Saat ini, dia masih aktif menjadi Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Tangsel. Adapun partai Golkar, saat ini menjadi salah satu pengusung petahana dalam Pilkada Kota Tangsel 2015.