Ahad 22 Nov 2015 15:35 WIB

Purwakarta Masih Buka Peluang Industri Padat Karya

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemkab Purwakarta, Jabar, masih membutuhkan industri padat karya. Pasalnya, industri ini dinilai lebih ramah lingkungan serta bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak. Jadi, bisa mengatasi masalah pengangguran.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya masih memberikan peluang kepada investor yang bergerak di industri padat karya. Seperti, garmen, boneka atau topi. Tak hanya itu, ada 5.000 hektare lahan yang masih kosong. Lahan tersebut, bisa menjawab kebutuhan para investor tersebut.

"Kalau untuk industri yang lain, kami tak terlalu tertarik," ujar Dedi, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kuala Lumpur, Malaysia.

Menurut Dedi, pembangunan di wilayahnya ini tetap merujuk pada aspek kearifan lokal. Bahkan, Dedi ingin industri urban yang diterapkan pemerintah pusat saat ini dikaji ulang. Sebab, industri urban saat ini sangat tersentral di satu wilayah. Akibatnya, di wilayah itu terjadi penumpukan pendatang. Penumpukan penduduk ini, berimbas pada angka kemiskinan yang selalu tinggi.

Solusinya, segera industri ini disebar ke seluruh daerah. Supaya, penduduk masing-masing daerah tak perlu datang lagi ke kota untuk mencari pekerjaan.

Kabupaten yang menjadi kawasan industri, lanjutnya, harus bisa membagi wilayahnya. Jadi, wilayah khusus untuk industri, dan wilayah pedesaan yang tetap mengusung pada kekuatan ekonomi pedesaan. Seperti, pertanian, perkebunan dan peternakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement