Sabtu 21 Nov 2015 20:09 WIB

Waspada, Vandalisme di Tembok Rumah Penanda Jalan Maling Marak di Depok

Vandalisme di tembok rumah Saifulloh
Foto: ist
Vandalisme di tembok rumah Saifulloh

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Setelah ramai dengan aksi kriminalitas begal motor, Kota Depok kembali menjadi sorotan dengan aksi vandalisme atau coret-coret tembok penanda rumah akan dibobol komplotan maling.

Semula, seorang karyawan swasta yang tinggal di wilayah Kampung Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok M Saifulloh tidak melihat coretan grafiti di tembok samping kamarnya sepulang kerja, Jumat (20/11) malam. Namun, sepulang dari stasiun Depok, Sabtu (21/11), Saiful mencermati ada coretan biru bertuliskan 'MDM', 'SEIMS' berwarna coklat, dan dua simbol seperti anak panah mengarah ke barat.

"Kemarin nonton di TV ada kasus seperti ini di Pancoran Mas. Pagi ada coretan di temboknya, dini hari dia kehilangan sepeda motor. Sepertinya modus baru karena ada beberapa rumah tetangga juga dicoreti dengan pola serupa," terangnya.

Pria yang tinggal medio tahun 2012 di kawasan tersebut menandai peristiwa pencurian kerap terjadi di sekitar lingkungannya. Seperti sepekan lalu, ujarnya, tetangga lain RT lengah membuka pintu di siang hari dan meninggalkan rumahnya beberapa menit saja. Tak ayal, maling menggasak laptop dan buku tabungan sang tetangga.

"Kejadian itu sehari setelah saya lapor Pak RT, ada seorang pria muda bolak-balik berjalan di depan rumah sambil tengak tengok nggak jelas," ungkap Saiful.

Ia juga mencermati, kawanan maling di area Kampung Serab yang melalui jalan akses perumahan Grand Depok City selalu menyasar rumah-rumah dengan penghuni baru. Pola itu, katanya, terlihat sejak setahun terakhir. Tercatat sekitar tiga tetangga barunya menjadi korban pencurian mulai dari jemuran, handphone, sertifikat hingga tabungan.

Bahkan saat libur Lebaran, rumah tetangga di seberang kirinya dibobol maling saat ditinggal penghuninya pulang kampung.  Kali ini Saiful berupaya lebih waspada.

"Insting saya melihat beberapa coretan di beberapa rumah tetangga dan rumah saya sebagai sebuah penanda kelompok pencuri untuk melancarkan aksinya," cetusnya.

Saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polres Depok Kompol Teguh Nugroho mengaku belum menerima laporan terkait vandalisme yang mengarah ke aksi kriminalitas seperti pencurian.

"Belum ada laporan, tapi modus ini seperti tahun 1998 yang bertujuan membuat fear of crime sepertinya," urai Teguh.

Ia pun berjanji tetap mencermati setiap laporan warga terkait aksi serupa. Supaya ada kewaspadaan bersama.

Sebelumnya, modus serupa juga pernah ditemui di kawasan Kota Bogor dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement