Sabtu 21 Nov 2015 16:51 WIB

Catatan Majapahit Buktikan Laut Cina Selatan Bukan Milik Cina

Red: Ilham
Peta wilayah perairan Laut Cina Selatan yang diklaim Brunei, Cina, Malaysia, Filipina dan Vietnam.
Foto: Reuters
Peta wilayah perairan Laut Cina Selatan yang diklaim Brunei, Cina, Malaysia, Filipina dan Vietnam.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Presiden Joko Widodo hari ini berpidato soal Laut Cina Selatan di depan peserta KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam pesannya, Presiden mengatakan dua hal, yaitu Cina dan negara-negara bersengketa harus mampu menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan. Yang kedua, Kepala Negara meminta ketegangan di Laut Cina Selatan diredakan.

Cina memang mengklaim Laut Cina Selatan sebagai bagian dari wilayahnya. Salah satu bukti klaim ini diajukan Cina berdasarkan bukti sejarah kuno kawasan. Klaim ini mencaplok wilayah Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia.

Tensi sengketa dengan Filipina, Vietnam, dan Malaysia cukup tinggi. Sementara dengan Brunei dan Indonesia (wilayah Kepulauan Natuna) masih adem ayem.

Menurut arkeolog Universitas Indonesia (UI), Agus Aris Munandar mengatakan, klaim Cina di Laut Cina Selatan berdasarkan sejarah kekuasaan kuno Cina justru mengada-ada. Menurut dia, berdasarkan kitab kuno, sejak dahulu wilayah perairan di Asia Tenggara termasuk Laut Cina Selatan adalah wilayah yang relatif bebas.

"Kapal dari kerajaan Sriwijaya sudah berlayar di Laut Cina Selatan di abad ke-7. Dan ini membuktikan bahwa Cina belum menguasai wilayah laut itu," kata Agus dalam perbincangan dengan Stevy Maradona dari Republika.co.id di sela Seminar Nasional Arkeologi di Fakultas Ilmu Budaya UI, Jumat (20/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement