REPUBLIKA.CO.ID, CIAWI -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Abraham Samad menyampaikan salam perpisahan kepada para pegawai dan wartawan yang bertugas di KPK dalam gathering wartawan KPK di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Untuk mengakhiri masa penugasan di KPK pastinya ada sesuatu yang bagi kami sangat berarti. Tapi lebih dari itu, ekpektasi masyarakat agar pemberantasan korupsi tak mati suri, maka diharapkan pimpinan KPK yang terpilih nanti tetap melanjutkan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu," kata Abraham di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat (20/11) malam.
Abraham Samad dilantik menjadi ketua KPK pada 16 Desember 2011 dengan masa jabatan 4 tahun hingga 16 Desember 2015. Namun pada 20 Februari 2015, Abraham dinonaktifkan berdasarkan Keppres karena menjadi tersangka pemalsuan dokumen yang ditangani Polda Sulselbar dalam rangkaian kasus "kriminalisasi KPK".
Hadir juga dalam acara tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan Wakil Ketua KPK Zulkarnain.
"Apapun yang terjadi yang menimpa KPK jilid 3 tidak boleh membuat kita jadi takut atau kendor dalam pemberantasan korupsi. Apa yang terjadi pada kami pimpinan jilid 3 itu harus jadi motivasi dan kekuatan pimpinan yang baru untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu," tambah Abraham.
Abraham juga menyampaikan pesan khusus kepada pimpinan KPK selanjutnya.
"Hanya satu bahwa apa yang selama ini dikerjakan KPK harus dijalankan sebagaimana mestinya, kita tetap berjalan di rel yang sebenarnya. Yang terpentimg pemberantasan korupsi tidak boleh kalah, tidak boleh tunduk pada intervensi manapun juga," tambah Abraham.
Abraham pun menyampaikan permintaan maaf atas gonjang-ganjing yang sempat menimpa KPK dalam rangkaian kasus yang dikenal sebagai "kriminalisasi KPK" menimpa para pimpinan lembaga itu.
Sedangkan Taufiequrrachman Ruki pun mengucapkan selamat berpisah kepada Abraham.
"Selamat mengakhiri tugas Pak Abraham," kata Ruki.